RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi kembali menegaskan komitmen Indonesia yang teguh berdiri bersama Palestina pada Debat Terbuka Dewan Keamanan (DK) PBB di Markas Besar PBB, New York.
Ia mengingatkan kepada seluruh anggota dewan bahwa resolusi Dewan Keamanan merupakan aturan yang mengikat dan harus ditegakkan dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional serta tidak menoleransi perang, terutama genosida.
“Saya mendesak anggota dewan untuk menghentikan kengerian sehari-hari yang dihadapi oleh warga Palestina di Gaza dan West Bank yang telah menyebabkan kematian lebih dari 25.000 orang,” ujar Retno dalam menanggapi konflik Palestina-Israel. Jakarta, Jum’at (26/01/24).
Retno menjelaskan posisi Indonesia yang dengan tegas menolak pernyataan Perdana Menteri Netanyahu pada 18 Januari yang secara terbuka menyatakan bahwa Israel tidak akan membiarkan negara Palestina ada, karena artinya itu menegaskan tujuan akhir Israel yaitu menghapus Palestina dari peta dunia.
Terdapat tiga poin yang Retno tekankan, pertama yaitu gencatan senjata yang segera dan permanen. Ia mengatakan gencatan senjata dapat memberikan ruang untuk mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza.
Kedua, Palestina harus segera mendapatkan keanggotaan penuh di PBB. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memulai kerja yang adil dan seimbang sehingga dapat menjadi solusi dua negara dan menghentikan agresi brutal Israel. Ketiga, menghentikan aliran senjata ke Israel. Setiap senjata yang dikirim ke Israel dapat digunakan untuk mencapai tujuan membunuh warga sipil yang tidak bersalah.
Retno dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada negara yang kebal hukum. Selain itu untuk memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina, Indonesia juga akan menyampaikan pernyataan lisannya untuk Penasehat Mahkamah Internasional (Internasional Court of Justice).
“Indonesia akan ambil jalan apa pun yang memungkinkan untuk mendukung Palestina,” tutupnya. (Anisa)