RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Ketua PBNU Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrurrozi atau disapa Gus Fahrur meminta Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas untuk mengkaji kembali penggunaan Kantor Urusan Agama (KUA) untuk layanan semua agama.
Menurutnya diperlukan adanya sosialisasi terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahpahaman di tengah masyarakat.
Sebelum menjadikan Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai tempat pernikahan bagi semua pemeluk agama, Ketua Bidang Keagamaan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Fahrurrozi meminta Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas untuk melakukan sosialisasi terlebih dahulu dengan para pihak yang terkait agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah Masyarakat di kemudian hari.
“Silakan dilakukan sosialisasi terlebih dahulu dengan para wakil rakyat di DPR juga para pimpinan ormas Islam dan non muslim secara komperehensif agar benar-benar bisa diterima dengan baik,” ujar Gus Fahrur pada Selasa, (27/2/2024).
Tak kalah penting, pemerintah mesti melakukan koordinasi dengan tokoh lintas agama terlebih mengenai kesiapan para petugas di lapangan.
“Tentu harus ada kajian sebelumnya dan dilakukan koordinasi dengan para tokoh lintas agama. Menyangkut kesiapan petugas di lapangan, juga sosialisasi warga masyarakat yang jelas agar tidak terjadi salah faham,”kata dia.
Jika regulasi tersebut akan memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat, dia pun mendukung langkah pemerintah asalkan pemerintah tetap berhati-hati karena baik dan buruk dari usulan tersebut belum dapat dilihat sampai saat ini.
“Info terbaru dari kolega saya, jika kua mengurus pencatatan semua agama harus ada revisi permenag RI no 20 tahun 2019 tentang aturan pencatatan pernikahan. Pemerintah perlu berhati-hati,” pungkasnya. (Yud)