RISALAH NU ONLINE, MAKKAH – Meski sudah diimbau berkali-kali untuk tidak melaksanakan umrah sunnah selama masa tunggu puncak haji, namun banyak jemaah haji Indonesia tidak mengindahkannya. Bahkan, ada jemaah yang mengambil umrah setiap hari.
“Berdasarkan pantauan ada jemaah haji yang sangat bersemangat umrah sunnah. Ada yang tiap hari melaksanakan umrah sunnah,” ujar Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Khalilurrahman saat ditemui di Kantor Urusan Haji Indonesia, Makkah, Sabtu (1/6/2024).
Khalil meminta keluarga jemaah di tanah air untuk mengingatkan orangtuanya agar tidak melaksanakan ibadah sunnah berlebihan. Khawatir hal itu akan mengganggu kesehatan jemaah.
“Yang harus diingat mereka datang ke sini untuk haji, jangan sampai umrah berlebihan, saat wukuf nanti malah sakit,” kata Khalil.
Sebelumnya, salah satu Tim Bimbingan Ibadah Haji Miftah Faqih mengatakan umrah sunnah bukan kewajiban bahkan beberapa ulama hanya membolehkan umrah satu kali saat mengunjungi Kota Makkah.
“Selama masa tunggu ini, lakukan ibadah -ibadah utama yang tidak menguras tenaga. Bisa salat sunnah di hotel, sedekah, mengaji,” pesan Ustaz Miftah Faqih.
Intinya, kata dia, lakukan ibadah yang tidak mengancam jiwanya yang bisa menyebabkan ibadah hajinya gagal.
Untuk jemaah haji Indonesia, saat melaksanakan umrah sunnah harus mengambil miqot di Tan’im atau Masjid Aisyah yang jaraknya sekitar 7,5 km dari Masjidil Haram.
65 persen Jemaah Sudah di Makkah
Hingga hari ini, sekitar 65 persen atau 138 ribu jemaah haji Indonesia sudah berada di Kota Makkah.
“Hari ini kita juga akan kedatangan 19 kloter dari tanah air atau 7.425 jemaah dan pemberangkatan terakhir dari Madinah sebanyak 12 kloter atau 4.743 jemaah,” ujar Khalil.
Senentara itu, berdasarkan data dari Sistem Komunikasi dan Informasi Haji Terpadu (Siskohat), jemaah haji yang wafat hingga hari ke-20, Sabtu (1/6/2024) sebanyak 31 jemaah. Di mana 14 orang meninggal di Makkah, 2 jemaah di Jeddah, dan sisanya di Madinah 15 orang.
(Ishaq Zubaedi Raqib, MCH Makkah).