RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Marsidi, sosok Penyuluh Agama Islam Fungsional Kabupaten Malang berhasil melewati tahapan seleksi Penyuluh Agama Islam (PAI) Award tingkat Jawa Timur di bidang penguatan moderasi beragama dan berkesempatan mewakili PAI Jawa Timur yang akan berlaga di tingkat nasional pada ajang yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI.
Pria kelahiran Malang, 17 Agustus 1976 yang aktif di berbagai organisasi seperti GP Ansor, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU), dan Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (Forkuma) sangat aktif dan intens dalam melaksanakan komunikasi antar umat, baik pemuda, tokoh maupun intansi tanpa ketinggalan dengan umat yang berlainan keyakinan.
Atas upayanya tersebut, dirinya dipilih menjadi ketua FORKUMA ( Forum Komunikasi Antar Umat Beragama ) di kecamatan Pagelaran, bahkan Marsidi termasuk inisiator dilaunchingnya kampung moderasi di dusun Umbulrejo desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang pada tahun 2022.
“Penguatan moderasi beragama adalah hal yang perlu dilakukan, cuma bagaimana moderasi beragama ini bisa dipraktikkan dengan baik, maka memerlukan strategi yang baik, tentu komunikasi antar pihak perlu kita lakukan. Nah perilaku moderasi beragama yang bisa dilaksanakan disini dimulai dengan pendekatan personal, diskusi, kegiatan sosial bersama lintas agama,” terang Marsidi saat ditemui, Senin, (3/6/2024)
Untuk mempererat hubungan antar umat beragama, Marsidi merangkul semua Ormas dan organisasi kepemudaan dalam suatu kegiatan “Komunitas Baksos Religi Lintas Agama”. Kegiatan yang termaktub di dalamnya meliputi bersih – bersih tempat ibadah baik masjid, Mushola maupun Gereja, mengadakan BHBN, peduli dhu’afa, peduli bencana, pembagian takjil serta donor darah. Kegiatan itu diikuti oleh pemuda lintas agama, sebab kolaborasi antar umat beragama mempermudah dalam mempraktikkan perilaku moderasi beragama
Profesi Penyuluh
Pria yang sehari hari berprofesi sebagai penyuluh agama Islam ini mengaku bergerak sejak tahun 2018, dan hingga saat ini selalu istiqomah berkomunikasi dan melakukan kegiatan sosial bersama para pemeluk lintas agama
Kapolsek Pagelaran mengatakan bahwa Marsidi sebagai tokoh pemuda sangat intens dalam berkomunikasi dengan tokoh tokoh, baik tokoh Islam, Kristen, Katolik bahkan dengan stakeholder yang ada di Pagelaran untuk melakukan baksos religi lintas agama sehingga perilaku moderasi beragama bisa diterapkan dengan baik, hidup rukun, damai dan toleransi. Berkat kegigihannya dia mendapat penghargaan dari Kapolres Malang sebagi tokoh Penggerak Baksos tempat ibadah dan kegiatan keamanan pada kegiatan keagaman lintas agama.
Di tempat terpisah, Bapak Sahid Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Malang dan Bapak Bupati Malang H. M. Sanusi mengapresiasi dan mendukung ikhtiar Marsidi dalam melakukan upaya penguatan moderasi beragama melalui komonitas baksos religi lintas agama dengan tujuan untuk mewujudkan praktik moderasi beragama dengan baik di kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang.
“Mengapresiasi dan mendukung ikhtiar Marsidi dengan tujuan untuk mewujudkan praktik moderasi beragama dengan baik di kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Kementerian Agama menggelar Penyuluh Agama Islam (PAI) Award 2024 Tingkat Nasional yang dimulai sejak tanggal 1 April 2024 hingga berakhir pada bulan Juli 2024 dan pelaksanaannya terdiri dari 7 tahapan. Tahap pertama dimulai dari kegiatan sosialisasi yang dilakukan sejak tanggal 1-30 April 2024. Tahap kedua pendaftaran peserta secara online diselenggarakan dari tanggal 1-14 Mei 2024.
Tahap ketiga seleksi administrasi, 15-31 Mei 2024. Tahap keempat publikasi profil calon nomine, 1-9 Juni 2024, tahap kelima penilaian tahap 1 yang berlangsung dari tanggal 10-30 Juni 2024. Tahap enam penilaian tahap 2, 1-16 Juli 2024. Dan tahap terakhir, akan diselenggarakan pada bulan Juli 2024 sekaligus menandai berakhirnya gelaran PAI Award 2024 dengan memberikan penganugerahan kepada para pemenang yang telah berpartisipasi pada kegiatan ini.
Terdapat delapan kategori penghargaan yang akan diberikan dalam PAI Award 2024 ini diantaranya; kategori peningkatan literasi Al-Qur’an, pendampingan kelompok rentan, kesehatan masyarakat, pemberdayaan ekonomi umat, penegakan hukum, pelestarian lingkungan, metode penyuluhan baru, serta penguatan moderasi beragama.
Direktur Penerangan Agama Islam (Penais), Ahmad Zayadi menyebut bahwa PAI Award merupakan salah satu cara pihaknya untuk memberi penghargaan terhadap capaian, kinerja, dan peran Penyuluh Agama Islam terbaik di tanah air.
“PAI Award juga merupakan forum silaturahmi PAI seluruh Indonesia. Jadi bukan pemberian penghargaan saja, tapi jadi kesempatan berbagi metode kepenyuluhan terbaik,” ucapnya sebagaimana dilansir dari laman kemenag.go.id.
Nantinya, bentuk penghargaan yang akan diberikan oleh Kemenag kepada para pemenang berupa Sertifikat, Trofi serta Penunjang Kinerja yang berbentuk uang tunai senilai Rp. 25 juta rupiah. (Yud)