RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Ribuan massa dari berbagai elemen ormas dan kampus terus berdatangan ke Jakarta. Massa datang dengan menggunakan berbagai jenis kendaraan, dari mulai sepeda motor, kereta sampai rombongan bus. Sejak pukul 09.00 massa mulai mengepung markas anggota Dewan di Senayan, Jakarta, Kamis (22/08).
Aksi unjuk rasa digelar di tiga lokasi di depan Gedung DPR RI, MK dan Istana Merdeka. Aksi berlangsung untuk mengawal proses rapat paripurna DPR yang membahas revisi UU Pilkada, yang pengerjaannya dikebut dalam sehari semalam.
Akademisi, guru besar, dan aktivis 1998 akan melakukan unjuk rasa di depan Gedung MK. “Ada semacam pembegalan terhadap demokrasi dan pelanggaran terhadap konstitusi. Demokrasi Indonesia telah bangkrut,” dikutip dari undangan aksi yang tersebar luas.
Tokoh-tokoh yang akan hadir termasuk Guru Besar Filsafat STF Driyarkara Romo Franz Magnis Suseno, Pendiri SMRC Saiful Mujani, Guru Besar Fisip UI Valina Singka Subekti, Mantan Ketua KPK Abraham Samad, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, Pakar Tata Negara Bivitri Susanti, dan Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti.
Untuk mengawal aksi, kepolisian menerjunkan 1.273 personel di sekitar Gedung MK dan Istana Merdeka, serta 2.013 personel di DPR. (hud)