RISALAH NU ONLINE, Jakarta – Chief Operating Officer (COO) Resolve Asia, Fikri Sultoni menjelaskan terdapat tiga cara ekosistem penggalangan digital bekerja yakni melalui channel akuisisi, channel konversi, dan channel retensi. Hal ini Fikri sampaikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Amil Zakat dan Shodaqoh NU (LAZISNU).
“Akuisisi adalah yang ngetok pintu, yang halo-halo, ibaratnya toa masjidnya. Channel konversi adalah rumahnya, sama seperti membangun gedung. Channel retensi adalah alat/tools/platform yang bisa digunakan untuk membuat orang yang sudah berdonasi, berdonasi lagi, lagi, dan lagi,” jelasnya di Hotel Lumire, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9).
Fikri menyebut saat ini LAZISNU telah memiliki website yang adaptif, di mana tampilan website dapat menyesuaikan dengan gawai yang sedang digunakan, baik telepon genggam, laptop, dan lain-lainnya.
Dalam presentasinya, channel akuisisi terbagi menjadi dua yaitu channel organik seperti Instagram, TikTok, YouTube, Facebook, SEO. Dan ada channel berbayar, seperti iklan, META, dan Google Ads. Sementara channel konversi atau tempat terjadinya komitmen dan transaksi, contohnya adalah landing page, website sendiri, dan lembaga galang dana seperti KitaBisa dan WeCare.id.
“Sayangnya kalau kita pakai aggregator galang dana, kita gak pegang datanya. Gatau itu rumahnya di mana, sudah donasi berapa kali gatau. Belum lagi ada biaya tambahan,” ujarnya.
“Maka kalau bisa mengembangkan platformnya sendiri itu adalah sebuah benefit,” tambahnya.
Menurutnya pengembangan platform merupakan sebuah investasi yang membutuhkan tidak hanya berupa finansial, tetapi juga waktu, dan ilmu yang memadai. Fikri menyebut LAZISNU memiliki kekuatan yang luar biasa ketika dapat mengambil insight dari data sebesar 30 juta user offline dan 600 ribu user online milik LAZISNU.
“Itu nanti data kalau disegmentasi itu luar biasa, jadi kerjanya tidak serampangan lagi,” ujarnya.
Beliau menyebut terdapat beberapa fadhilah dalam menggunakan data sebagai acuan untuk membuat keputusan di antaranya adalah mendapatkan respon customer yang optimal, mengukur kesuksesan suatu campaign, mengintegrasikan berbagai channel, dapat menawarkan program yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan customer secara lebih akurat dan lain sebagainya.