Sertifikasi Pembimbing Haji LDPBNU Hadirkan tokoh dan Pakar Haji Kompeten  

0

RISALAH NU ONLINE, CIKARANG – Hari ketiga kegiatan sertifikasi pembimbing dan manasik haji profesional reguler angkatan ke 11 yang digelar Lembaga Dakwah PBNU bekerjasama dengan Kantor Wilayah Kementrian Agama Jawa Barat dan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung di Hotel Ibis, Cikarang, Minggu (29/09).

Kegiatan sertifikasi menghadirkan para tokoh dan pakar professional dalam bidangnya masing-masing dengan berbagai latar belakang.

Diantara tokoh yang hadir yaitu, eks Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, H Khoirizi H Dasir dengan judul materi tentang Problematika dan Solusi pelaksanaan haji dan umroh. Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si., CSEE., MCE, Ketua Senat UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dengan judul materi, manajemen pembimbingan manasik haji.

Kasubdit Bimbingan Jemaah Haji Direktorat Jenderal PHU Kemenag RI, Dr. H. Khalilurrahman, M.A dengan judul materi tugas dan fungsi pembimbing manasik haji.

Eks Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, H Khoirizi H Dasir mengatakan bahwa problem dan masalah perhajian dan umrah banyak sekali, akan tetapi semua itu tergantung profesionalitas pembimbing haji dan umroh.

“Apakah para pembimbing bisa menyelesaikan problem haji, tidak. Akan tetapi hanya meminimalisir saja,” ungkapnya.

Bahwa problematika hanya ada 3, pembinaan, pelayanan dan perlindungan. Semua itu tergantung perencanaan, jika perencanaan matang, maka haji akan bisa sukses. Contoh, jika Jemaah tidak patuh pada syarat penerbangan, membawa air zam-zam dalam tas dan di kabin pesawat. Maka akan merember ke manajemen haji lainya.

Menurutnya, prinsip haji ada 3 yaitu komunikasi, koordinasi dan komitmen. Bahwa tujuan sertifikasi pembimbing haji adalah agar ada agen-agen perubahan sesuai undang-undang yang berlaku.

“Jadi penting sekali yaitu manasik ibadah, manasik perjalanan dan manasik Kesehatan. Intinya adalah jika bapak setelah pelatihan lulus sertifikasi tidak menerapkan ilmunya, maka bapak adalah orang zdolim,” pungkasnya.

Baca Juga :  Forum R20 ISORA Hasilkan Kesepakatan dan Seruan Aksi Perdamaian Dunia

Acara selama 10 hari, dimulai sejak tanggal 27 September, hingga 06 Oktober 2024, diikuti oleh 150 orang yang terdiri dari unsur pejabat Kementerian Agama provinsi Jawa Barat dan Pengurus LD Nahdlatul Ulama.

Sebelumnya, Sekretaris LD PBNU KH. Nurul Badruttamam mengatakan bahwa banyak program yang sudah dilakukan oleh LD PBNU, diantaranya sertifikasi dai daiyah, standarisasi imam dan khatib dan sertifikasi pembimbing dan manasik haji profesional.

Merespons kepuasan jamaah haji Indonesia terkait pelaksanaan ibadah haji tahun 2024. Berdasarkan temuan Badan Statistik BPS bahwa indeks kepuasaan jamah haji tahun 2024, mencapai 88.20 %, “Berarti pelayanan yang diberikan pemerintah sangat memuaskan,” ujarnya.

Iapun meminta kepada seluruh peserta untuk aktif dan responsif dalam menyerap berbagai materi yang disampaikan oleh para narasumber. Sehingga kedepan perhajian di Indonesia akan lebih baik dan profesional. (Baba Nufus)

Leave A Reply

Your email address will not be published.