Sejak Kemarin, Dua ‘Bulan’ Mengelilingi Bumi Hingga 53 Hari ke Depan

0

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Sejak kemarin, Ahad (29/9/2024) bumi dikelilingi oleh objek lain yang akan menjadi satelit bumi selain bulan.

 

Objek tersebut adalah 2024 PT5, sebuah asteroid berdiameter 10 meter yang akan terus berada di dekat bumi selama sekira 53 hari ke depan hingga (25/11/2024) mendatang.

 

Sebuah jurnal berjudul A Two-month Mini-moon: 2024 PT5 Captured by Earth from September to November https://iopscience.iop.org/article/10.3847/2515-5172/ad781f menuliskan 2024 PT5 akan mengikuti lintasan tapal kuda di dekat bumi dengan kecepatan yng relatif rendah. Sebelum mendekat ke bumi, asteroid ini berasal dari sabuk asteroid Arjuna.

 

“Objek yang akan mengunjungi kita itu termasuk sabuk asteroid Arjuna, sabuk asteroid sekunder yang terbuat dari batuan luar angkasa yang mengikuti orbit yang sangat mirip dengan Bumi,” ungkap Carlos de la Fuente Marcos kepada Space.com https://www.space.com/earth-mini-moon-asteroid-2024-pt5. Ia merupakan penulis utama jurnal tersebut dan seorang profesor di Universidad Complutense de Madrid.

 

Bulan mini 2024 PT5 ini diameternya berukuran sangat kecil dibandingkan bulan yang diameternya sebesar 3.474km. Oleh karena itu, bulan mini ini tidak dapat tertangkap langsung oleh mata, teleskop amatir, atau teropong biasa. Namun 2024 PT5 bisa terlihat dengan teleskop astronom profesional.

 

Mengapa Bulan Mini Mendekati Bumi?

 

Wakil Sekretaris Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), Ma’rufin Sudibyo, menjelaskan bahwa dalam astronomi modern dikenal adanya tiga jenis pengiring Bumi : Bulan, Bulan sementara & Bulan seolah-olah.

 

Bulan merujuk kepada Rembulan sebagai satelit alamiah Bumi yg dimensinya seperempat Bumi & mengelilingi Bumi pada orbit yg stabil (dalam jangka pendek).

 

Sedangkan Bulan sementara adalah benda² langit mini (khususnya asteroid) yg tertangkap medan gravitasi Bumi saat melintas dekat di titik yg tepat, yakni salah satu dari titik Lagrangian. Sehingga benda langit itu dipaksa mengedari Bumi, meski hanya untuk sementara & memiliki orbit sangat takstabil. 2024 PT5 ini termasuk ke dalam bulan sementara.

Baca Juga :  Wakil Rais Aam PBNU: Klaim Wacana MLB Direstui Sesepuh Cuma Kebohongan

 

Pada waktunya, Bulan sementara akan kembali melintasi salah satu titik Lagrangian Bumi sehingga terlepas kembali dari pengaruh gravitasi Bumi & kembali menjadi benda langit yg mengedari Matahari.

 

Sementara, bulan seolah-olah adalah benda-benda langit mini (khususnya asteroid) yg sejatinya tetap beredar mengelilingi Matahari. Namun periode orbitnya (waktu yg digunakan untuk mengelilingi Matahari sekali putaran), relatif sama panjangnya dengan waktu setahun sideris Bumi (365,25 hari).

 

Apakah Adanya Dua Bulan Mengelilingi Bumi Ini Berbahaya?

 

Ma’rufin menjelaskan bahwa dimensi 2024 PT5 yang kecil dan bergerak dengan kecepatan rendah ini tidak membahayakan kehidupan di bumi.

 

“Karena dimensinya kecil (hanya beberapa meter hingga belasan meter), maka Bulan sementara ini akan menjadi meteor sangat-terang yg muncul secara beruntun. Seperti fenomena Meteor 1913 lebih dari seabad lalu,” terangnya.

 

Hal berbahaya akan terjadi apabila dimensi bulan sementara cukup besar (lebih dari 30 m) dan bergerak dalam kecepatan tinggi. Jika kondisinya demikian, bulan sementara ini dapat menumbuk permukaan Bumi dan menjadi sebagai peristiwa tumbukan benda langit yg dahsyat.

 

“Umumnya Bulan sementara memiliki orbit sangat tidak stabil. Penyebabnya mulai dari proses masuk ke ruang pengaruh gravitasi Bumi hingga gangguan tarikan gravitasi dari Bulan dan planet-planet tetangga (terutama Venus & Jupiter),” kata Ma’rufin.

 

Orbit yang tidak stabil membuat Bulan sementara ini mudah terlempar kembali keluar menjadi asteroid biasa seperti semula. Namun, ada juga kemungkinan ia bergerak lebih mendekati Bumi hingga memasuki atmosfer Bumi seperti yang akan terjadi pada 2024 PT5.

 

Pada 25 November nanti, 2024 PT5 akan kembali ke rumahnya di sabuk asteroid Arjuna.

Baca Juga :  Kongres XVI, Addin Jauharuddin Nahkodai GP Ansor 2024 - 2029

 

Peristiwa bulan mini ini bukan kali pertama yang pernah terjadi di bumi. Dalam penelitian di atas, tercatat hal ini pernah terjadi sebanyak dua kali, yakni pada tahun 1981 dan 2022.

 

Ekalavya

Leave A Reply

Your email address will not be published.