Mengabdi dan Mewakafkan Diri untuk NU

0

H. Abdullah Latopada adalah Ketua PBNU masa khidmat 2022-2027. Sebelumnya, Abdullah Latopada adalah Ketua Tanfidziyah PWNU Sulawesi Tengah. Ia juga pernah menjadi Ketua Gerakan Pemuda Ansor Sulteng dua periode.

Saat menjadi Ketua Ansor, banyak capain yang ia jalankan. Seperti, membentuk majelis taklim Hubbul Wathan. Hampir seluruh desa dan kelurahan di Sulteng telah membentuk majelis yang bertujuan untuk menangkal gerakan radikal yang kini mengancam harmonisasi kehidupan ummat beragama.

Beliau juga sukses membentuk FORKOKAP (Forum Komunikasi Keagamaan Pemuda) yang lingkupnya lintas Agama untuk mencegah kerusuhan Poso agar tidak menyebar ke kabupaten lainya di Sulteng.
Sejak menjadi Ketua PBNU, pria yang akrab disapa Latopada telah mewakafkan dirinya untuk organisasi NU. Baginya, pengabdian di NU tidaklah ringan, ia pun harus menata niat dan meminta restu para sesepuh NU untuk berkhidmat di NU agar semakin berkah dan manfaat.

Melalui komitmennya, ia berharap NU kedepan lebih digdaya di abad kedua NU dalam menguatkan nilai-nilai Aswaja dan mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila, dan Undang-undang Dasar (UUD) 1945.

Bahkan, pengabdiannya kepada NU tidak lagi di ragukan, terutama saat NU akan di ganggu oleh oknum yang tidak bertanggunjawab, seperti rencana MLB. Iapun memastikan tidak ada satupun pengurus cabang maupun pengurus wilayah NU yang terlibat dalam wacana MLB NU abal-abal.

“Saya pastikan tidak ada cabang ataupun wilayah yang ikut. Kan itu hanya wacana yang didengungkan segelintir orang pengangguran,” tegasnya.

Menurutnya, MLB NU abal-abal ini, hanyalah wacana usang yang didengungkan segelintir orang yang tidak memiliki legitimasi apapun di bawah jajaran pengurus PBNU. “Mereka ini gerombolan pengangguran. Kami tahu persis siapa dalangnya,” ungkapnya.

Baca Juga :  ISTIQOMAH MENJAGA WARISAN PENDIRI NU DAN NKRI

Latopada mengingatkan, bahwa di NU tidak pernah ada rebutan jabatan. Sebab, struktur PBNU telah kokoh dan terkonsolidasi hingga bawah. “Karenanya jika ada klaim mereka didukung PCNU dan PWNU, maka saya pastikan itu tindakan menyebar Hoax,” punkasnya.

 

Kepala Kanwil Favorit

Abdullah Latopada juga pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulteng. Selama 1 tahun 10 bulan mengemban amanat sebagai Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, sederet kesuksesaan dan prestasi telah terukir apik.

Ketua Pengurus Besar Alkhairaat ini menginisiasi pembangunan musalla di lingkungan Kanwil Kemenag Sulteng, Jalan Prof Muhammad Yamin Palu, di mana pembangunannya dilakukan secara gotong royong oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) lintas agama. Bangunan tanpa dana Negara tersebut telah difungsikan untuk salat berjemaah dan kegiatan sosial lainnya.

Di lingkungan Kanwil pun ia merintis ‘DPRD tingkat III’ istilah lain dari kantin atau warung kopi. Melalui wadah ini, para pegawai bebas ngobrol dan menyampaikan aspirasinya tanpa memandang status jabatan dan kedudukan pegawai Kanwil Kemenag. “Wadah ini tidak lain untuk semakin mempererat hubungan silaturahmi,” kata Abdullah.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Biro Administrasi, Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari selalu mewanti-wanti jajarannya untuk lebih selektif terhadap penggunaan anggaran. Hasilnya cukup menggembirakan. Pada tahun 2016, serapan anggaran Kanwil Kemenag Sulteng tertinggi di antara 34 Kanwil Kemenag se-Indonesia. Capaian yang sama telah lebih dahulu saat Abdullah menjabat Kepala Kanwil Maluku utara tahun 2015.

Saat menjabat Kakanwil Kemenag Sulteng, Abdullah Latopada juga sukses menggagas kampung kerukunan di Kabupaten Poso dan Banggai Laut, jauh sebelum di dengungkan moderasi beragama, oleh Menteri Agama kisaran tahun 2016. (hud)

Baca Juga :  Khutbah Jum'at: Sabar dalam Menghadapi Ujian Merupakan Ciri Mukmin Sejati
Leave A Reply

Your email address will not be published.