RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU), Dr. KH. Abdullah Syamsul Arifin, M.H.I., menyampaikan pesan dari Ketua Umum PBNU, Gus Yahya, terkait pentingnya mengorientasi kembali tujuan dakwah agar tetap selaras dengan nilai-nilai Islam.
“Kita perlu memperkuat orientasi atau mengorientasi kembali kegiatan dakwah dan tujuan dakwah yang dilakukan para dai agar langkah-langkah dalam dakwah islam tidak keluar dari tujuan utama,” ujar beliau di Lobby PBNU, Kramat, Jakarta Pusat, pada Kamis (19/12/24).
Beliau mengingatkan pentingnya berpegang teguh pada prinsip dakwah yang diajarkan oleh Hadrotussyekh KH. Hasyim Asy’ari dalam Muqoddimah Qonun Asasi.
“Secara tegas beliau berpesan, dakwah yang dilakukan oleh NU itu pertama harus bimauidhotin shofiyah dengan ucapan-ucapan yang menyejukkan, meneduhkan, menenangkan, menentramkan. Berartikan menghindarkan diri dari ucapan-ucapan yang melecehkan menghina, merendahkan, yang berbau sumpah serapah,” jelasnya.
Kiai Abdullah pun menekankan bahwa niat adalah elemen paling penting dalam dakwah. Menurutnya, niat yang tulus karena Allah akan membawa keberlanjutan dan keberkahan dalam setiap langkah dakwah. Sebaliknya, jika dakwah dilakukan tanpa niat yang tulus, Allah akan menghentikannya dengan cara-Nya.
Dalam kesempatan tersebut pula, Kiai Abdullah juga memberikan dukungan kepada para dai yang kerap menjadi sasaran kritik atau serangan pihak tertentu. Ia menegaskan bahwa selama para dai berdakwah dengan cara yang terbaik, hal-hal negatif tersebut tidak akan berdampak.
“Selama itu standard dilakukan sesuai dengan kaidah, tidak perlu khawatir para dai dai sekalian akan didegradasi, akan diturunkan pamornya. Karena itu hanya berlaku kepada orang-orang yang niatan tujuan dakwahnya tidak didasarkan kepada niatan yang tulus yang telah diajarkan oleh Hadrotussyekh,” pungkasnya.
(Anisa).