RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, program makan bergizi gratis (MBG) memiliki dampak luas tidak hanya untuk pemenuhan gizi masyarakat tetapi juga untuk pemberdayaan ekonomi lokal. Demikian dikatakannya pada diskusi di Kantor Kemensos RI, Jakarta, Jum’at (10/1/2025).
“Program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak, namun memiliki efek berantai yang signifikan. Selain menciptakan ketahanan pangan, program ini juga menyerap tenaga kerja, memberdayakan UMKM lokal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah,” ujar Gus Ipul.
Gus Ipul menekankan pentingnya perencanaan yang matang serta evaluasi yang komprehensif dalam implementasi Program MBG. Melalui Badan Gizi Nasional, dipastikan setiap langkah dirancang secara terukur dan melalui simulasi.
“Saya menyaksikan langsung bagaimana perencanaan ini disusun dengan sangat baik. Ke depannya, tentu akan ada evaluasi untuk menyempurnakan pelaksanaan program,” tambahnya.
Gus Ipul menjelaskan bahwa Kemensos berkomitmen memberikan rekomendasi keluarga tidak mampu yang belum mendapatkan pekerjaan untuk terlibat dalam dapur-dapur program MBG. Selain itu, produk UMKM milik keluarga penerima manfaat (KPM) juga akan diberdayakan.
“Sekitar 80% anggaran dialokasikan untuk pembelian bahan baku dari UMKM, sehingga program ini benar-benar strategis karena menciptakan optimisme, terutama di daerah-daerah pelaksanaan MBG,” jelas Gus Ipul.
Sebagai bagian dari tugas dan fungsi Kemensos, program permakanan lainnya juga terus dijalankan, seperti Program makan bergizi untuk Lansia Terlantar dan Penyandang Disabilitas. Melalui lebih dari 2.000 kelompok masyarakat (pokmas), program ini dijalankan Kemensos dengan melayani kebutuhan makan dua kali sehari.
“Meskipun skalanya lebih kecil, program ini dekat dengan masyarakat, juga menumbuhkan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mempererat solidaritas sosial,” ungkap Gus Ipul. (hud/rls).