RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholis Staquf (Gus Yahya) mengatakan bahwa PBNU telah melakukan berbagai macam gerakan terkait akselerasi untuk ikut menyukseskan program MBG tersebut khususnya di pesantren, seperti membentuk satuan gugus tugas (Satgas) MBG.
“Kepala Badan Gizi Nasional dan PBNU sudah membentuk khusus satuan tugas akselerasi untuk kontribusi NU dalam program makan bergizi gratis ini dan kami dengan jaringan yang kami miliki adalah mengidentifikasi dimana titik-titik yang bisa menjadi tempat penempatan pusat-pusat layanan atau dapur-dapur untuk MBG,” ujarnya di Istora Senayan, Jakarta. Kamis (6/2).
Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Badan Gizi Nasional (BGN) resmi mendatangani Memorendum of Understanding (MoU) soal Program Makan Bergizi Gratis (MGB) dan pembuatan Dapur Sehat di pesantren dan madrasah milik di bawah naungan Peraturan Perkumpulan (Perkum) NU.
Penandatanganan itu dilakukan oleh Ketua Umum (Ketum) PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Kepala BGN Dadan Hidayana dan disaksikan langsung oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, serta ratusan ribu kader NU dari Lembaga dan Badan Otonom (Banom) NU yang memadati Istora Senayan, Jakarta Selatan.
Gus Yahya juga mendorong pihaknya supaya program andalah Presiden Prabowo itu dapat menjangkau secara luas. Ia juga merasa berkewajiban untuk membantu program MBG tersebut dapat berjalan secara merata.
“Kami merasa berkewajiban untuk membantu dengan sekuat-kuatnya agar target-target itu bisa tercapai,” katanya.
Terkait jumlah penerima dari kalangan pesantren, Gus Yahya menyebutkan terdapat sekitar lima juta santri yang bakal menerima manfaat dari Program MBG itu. “Yang tercatat sekarang ini datanya ada sekitar 5 juta santri yang tinggal di pesantren-pesantren dan kami setelah diberi tahu diberi informasi oleh Kepala BGN bahwa semua 5 juta itu masuk dalam target program MBG ini, jangan sampai ada yang kelewatan,” katanya.
”Karenanya, tugas kami dengan jaringan yang kami miliki adalah mengidentifikasi di mana titik-titik yang bisa menjadi tempat penempatan pusat-pusat layanan atau dapur-dapur untuk MBG tersebut,” pungkasnya. (hud/rls).