RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI meluncurkan Gerai ZIfthar sebagai upaya mendukung keberlanjutan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) milik mustahik binaan selama bulan Ramadhan.
Pada tahun ini, BAZNAS menargetkan 450 UMKM mustahik di seluruh Indonesia agar dapat memperoleh manfaat langsung dari program ini. Gerai ZIfthar Ramadhan ini akan diselenggarakan secara serentak di 28 daerah Indonesia.
Peluncuran ZIfthar Ramadhan digelar di Matraman, Jakarta, Kamis (13/3/2025), dengan dihadiri oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, M.A., Deputi 2 BAZNAS RI Dr. H.M. Imdadun Rahmat, M.Si., serta Lurah Kebon Manggis Matraman, Ibnu Fajar.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan, program ini adalah salah satu upaya konkret dalam memberdayakan mustahik agar lebih mandiri secara ekonomi.
“Seperti mustahik binaan BAZNAS lainnya, kami memberikan modal, pendampingan, serta akses pasar. Produk mereka kemudian dipasarkan melalui gerai seperti ini, sehingga harapan kami semakin banyak pembeli yang tertarik. Kami juga berharap binaan-binaan semacam ini dapat berkembang di seluruh Indonesia,” ujar Kiai Noor.
“Kami telah membina puluhan ribu UMKM di berbagai daerah. Harapannya, meskipun usaha mereka masih kecil, mereka tetap bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Bahkan, jika usahanya semakin berkembang, mereka juga berkesempatan untuk berinfak, bersedekah, dan berzakat. Itulah harapan besar kami,” tambahnya.
Selain menyediakan lokasi strategis, Kiai Noor mengatakan, BAZNAS juga turut membantu dalam proses legalitas halal bagi UMKM binaan agar produk mereka lebih terjamin dan memiliki daya saing di pasar.
Lebih lanjut, Kiai Noor menyampaikan, kegiatan Gerai ZIfthar ini akan berlangsung hingga akhir bulan Ramadhan. Di wilayah Matraman, Jakarta, terdapat 30 UMKM yang turut serta dalam program ini.
Kiai Noor menegaskan, BAZNAS RI terus berupaya memperluas jangkauan Gerai ZIfthar agar lebih banyak mustahik yang terbantu.
“Kami saat ini juga sedang memenuhi permintaan untuk membuka gerai iftar di berbagai daerah di Indonesia. Oleh karena itu, dari sinilah kami meluncurkan Gerai ZIfthar Ramadhan Iftar untuk seluruh Indonesia,” ujarnya.
Melalui program ini, kata Kiai Noor, BAZNAS RI berharap dapat terus menjadi mitra strategis bagi UMKM mustahik, mendorong kemandirian ekonomi mereka, serta memperkuat peran zakat dalam pembangunan kesejahteraan umat.
“Semoga program ini dapat menjadi solusi bagi UMKM mustahik untuk meningkatkan pendapatan selama Ramadhan, terutama di tengah persaingan pasar yang ketat,” pungkasnya.
Sementara itu, Sinta, salah satu penerima manfaat yang berjualan aneka kue basah di gerai ini, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan oleh BAZNAS.
“Saya sangat berterima kasih atas adanya Gerai ZIfthar Ramadhan dari BAZNAS. Alhamdulillah, dari hari pertama hingga hari ini, dagangan saya selalu habis terjual. Pendapatan saya dari berdagang di Gerai ZIfthar BAZNAS ini sekitar Rp700 ribu per hari. Dan saya berharap, semoga program ini terus berlanjut dan berkembang sehingga para UMKM seperti saya bisa berkembang dan maju,” ujar Sinta.
Hal serupa juga disampaikan Rose Diana, pedagang makanan tradisional yang turut serta dalam program ini. Ia menilai, lokasi yang disediakan sangat membantu dalam meningkatkan omzetnya.
“Alhamdulillah, di sini banyak pembelinya karena lokasinya sangat strategis sehingga tempatnya juga lebih nyaman serta mudah dijangkau oleh pembeli,” kata Rose Diana.
“Alhamdulilah juga pendapatan saya jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Omzet sehari di Gerai ZIfthar Ramadhan ini bisa Rp800 ribu perhari. Saya ucapkan terima kasih kepada BAZNAS, semoga program ini bisa terus berlanjut di tahun-tahun ke depannya,” ucapnya.
Gerai ZIfthar adalah program Ramadhan dari BAZNAS yang memberikan fasilitas bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan peluang usaha yang lebih besar. Program ini menyediakan lokasi yang layak dan strategis, serta dukungan penuh melalui berbagai kegiatan pendukung lainnya. (hud).