Mensos Matangkan Sejumlah Titik Pendirian Sekolah Rakyat, Targetkan Penerimaan Siswa Baru Mulai 2025 

0

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Kementerian Sosial (Kemensos) mempercepat persiapan pendirian Sekolah Rakyat di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) sebagai upaya strategis memutus mata rantai kemiskinan.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan, program ini akan diprioritaskan di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi, salah satunya Kabupaten Jember yang memiliki angka kemiskinan 9,01% menurut data BPS.

Dalam audiensi dengan Kadinsos se-Jatim di Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, pada (24/3/2025), Gus Ipul meminta agar Jember segera memulai persiapan pembangunan Sekolah Rakyat.

“Nah, Jember. Bisa enggak, Bu? Suruh mulai itu Jember tahun ini,” pinta Gus Ipul kepada Kadinsos Jatim Restu Novi Widiani.

Novi menjelaskan bahwa Pemprov Jatim memiliki sejumlah lahan kosong di Jember dan Malang yang bisa diprioritaskan untuk proyek ini.

Sementara itu, Kabupaten Pasuruan mengusulkan bekas kantor Pemda lama di Jalan Hayam Wuruk sebagai lokasi Sekolah Rakyat. Kadinsos Pasuruan Suwito Adi memastikan kesiapan infrastruktur dan koordinasi dengan Kementerian PUPR.

“Nggih, tahun ini insya Allah siap. Kemarin sudah kita koordinasikan dengan PU,” ujar Suwito.

Sehari sebelumnya (23/3), Gus Ipul dan Wamenos Agus Jabo Priyono mengunjungi SMA Unggulan CT Arsa Foundation di Sukoharjo, Jateng, untuk mempelajari model pendidikan berkualitas bagi anak kurang mampu.

“Karena itulah kami mengaji (belajar) di sini, agar Sekolah Rakyat itu lulusannya diharapkan bisa  seperti di SMA CT Arsa Foundation,” kata Gus Ipul.

Kunjungan ini dihadiri pula oleh Menag Nasaruddin Umar, Menristekdikti Brian Yuliarto, dan pendiri CT Corp Chairul Tanjung. Gus Ipul terkesan dengan kemampuan siswa CT Arsa yang berasal dari keluarga prasejahtera namun mampu bersaing di kampus ternama dalam dan luar negeri.

Baca Juga :  Gus Ipul Apresiasi Ajik Krisna Dalam Memberdayakan Penyandang Disabilitas

Chairul Tanjung menyambut baik inisiatif pemerintah, menyebut Sekolah Rakyat sebagai langkah konkret penanggulangan kemiskinan.

“Alhamdulillah Bapak Presiden Prabowo itu ingin membangun secara signifikan, yang pertama adalah sekolah rakyat yang ada di bawah Kementerian Sosial. Yang kedua adalah Sekolah Garuda yang ada di bawah Kemenristekdikti,” kata Chairul.

Sekolah Rakyat dirancang untuk menampung anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi (DTSEN). Pendidikan gratis ini ditargetkan beroperasi pada tahun ajaran 2025-2026 dengan kurikulum yang mengedepankan keterampilan hidup dan kompetensi global.

Gus Ipul menekankan, program ini bukan sekadar bantuan sosial, melainkan investasi jangka panjang.

“Kami ingin anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa mengubah nasib melalui pendidikan berkualitas, seperti yang dicontohkan CT Arsa,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kemensos telah menandatangani nota kesepahaman dengan CT Corp untuk pendampingan teknis dan publikasi program. Kolaborasi dengan pemerintah daerah dan perguruan tinggi seperti UNS, Unair, dan Undip juga diperkuat untuk memastikan keberlanjutan proyek.

Ekalavya

Leave A Reply

Your email address will not be published.