RISALAHNU ONLINE – JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menggelar acara dzikir dan doa kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Kamis (1/8/2024) malam.
Dzikir dan Doa bersama ini merupakan agenda rutin tahunan dalam rangkaian acara HUT ke-79 Kemerdekaan RI pada (17/8/2024) mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jelang akhir masa jabatannya pada Oktober 2024.
“Dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor Kiai Haji Ma’ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini,” kata Jokowi.
Ia menyadari sebagai seorang pemimpin negara bersama dengan Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin tentu tidak dapat menyenangkan dan memenuhi harapan semua pihak.
“Saya tidak sempurna, saya manusia biasa. Kesempurnaan hanyalah milik Allah Subhanahu wa Ta’ala,” sambung Jokowi.
Jokowi menyampaikan rasa syukurnya pada masa kemerdekaan yang memasuki tahun ke-79 ini, Indonesia dapat bertahan dari berbagai krisis.
Ia juga berpesan bahwa ke depannya masyarakat harus terus menjaga persatuan dan kesatuan, saling menolong serta mendoakan karena tantangan yang lebih besar menanti di masa depan.
Pada acara dzikir dan doa kebangsaan tersebut hadir pula Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf serta Wakil Rais Aam PBNU KH. Anwar Iskandar yang juga memberikan tausiyah. (Ekalavya).