RISALAH NU ONLINE, BANDUNG – Menteri Sosial H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta para pendamping sosial masyarakat untuk disiplin terhadap aturan. Hal itu ditegaskan saat membakar semangat pilar-pilar sosial Jawa Barat agar bersemangat mendampingi, membina, mengarahkan, dan mengevaluasi para penerima manfaat.
“Pilar-pilar sosial ini punya tugas untuk mendampingi sekaligus membina, mengarahkan, dan mengevaluasi para penerima manfaat. Mari kita berusaha untuk disiplin dengan tugas masing-masing. Disiplin terhadap aturan,” ujar Gus Ipul dalam acara “Dialog Pilar Sosial Jawa Barat Bersama Gus Mensos RI”, di Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/11).
Menurut Sekjen PBNU, bila pilar sosial atau pendamping mampu bekerja secara terstruktur dan masif maka kinerja Kementerian Sosial akan bisa meningkat setiap tahun dalam pengentasan kemiskinan.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul meminta Pemprov Jawa Barat agar para pendamping tersebut bisa ditingkatkan kapasitasnya melalui pendidikan dan pelatihan, dan ditambah insentifnya.
“Saya titip ke Pak Sekda Jabar, tolong (pendamping) ditambahkan insentifnya,” katanya.
Gus Ipul juga menekankan pentingnya upaya pemberdayaan masyarakat untuk menaikkan kelas sosial mereka. Pihaknya mencontohkan di Jawa Tengah, Pemprov-nya memiliki program kelompok usaha bersama.
“Ada 1.000 kelompok usaha bersama. Satu kelompoknya 10 (orang). Berarti ada 10 ribu. Per kelompok diberi dukungan Rp20 juta,” kata Gus Ipul.
Menurutnya, program-program seperti ini bisa menjadi contoh untuk direplikasi oleh Kemensos dengan bekerja sama dengan Pemkot/Pemkab setempat.
“Kalau kita punya kelompok usaha bersama puluhan ribu, kali 10 saja, dilakukan pemberdayaan selama satu tahun, saya yakin kita akan bisa menurunkan jumlah masyarakat yang selama ini masih bergantung pada bantuan sosial dari pemerintah,” pungkasnya. (hud/antr).