RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menerima kunjungan silaturahmi dari Direktur Utama SCM (Surya Citra Media) Harsiwi Achmad beserta rombongan.
Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat kerja sama yang telah terjalin dan menjajaki peluang kolaborasi baru, khususnya dalam mendukung penyebaran Islam yang rahmatan lil alamin di Indonesia melalui media massa.
Harsiwi menyebut SCM telah menjalin kerja sama dengan PBNU selama empat tahun terakhir melalui program Aksi Indonesia. Program ini merupakan ajang kompetisi dakwah yang melibatkan dai-daiyah muda dari berbagai pesantren di Indonesia.
“Sebetulnya ini sudah berjalan sekitar empat tahun kerja antara Indosiar dan SCTV ya dengan PBNU dalam hal pertama adalah program Aksi, di mana kami ada lomba dakwah dai-daiyah seluruh Indonesia dan itu sudah kerja sama dengan PBNU. PBNU memfasilitasi kami dengan menghubungkan dengan pesantren-pesantren dan juga memberikan juri-juri untuk mencari peserta dai-daiyah muda Indonesia, tapi juga sekaligus memberikan pembekalan ketika mereka akan tampil,” ungkapnya di Gedung PBNU Lantai 3, Selasa, (21/01/25).
Dalam pertemuan tersebut, Gus Yahya menyampaikan pentingnya memperluas kerja sama dengan SCM tidak hanya di bidang media, tetapi juga di sektor lain yang potensial. “Ini datang ke sini presentasi dari satu grup dari keseluruhan ekosistem yang di dalamnya ada beberapa macam elemen, mulai dari media penyiaran, rumah sakit, dan sebagainya, yang ini semua akan menjadi entitas yang sangat strategis kehadirannya di tengah masyarakat. Dan Nahdlatul Ulama akan mendapatkan manfaat yang sangat signifikan ketika kemudian kami berhasil membangun kerja sama dengan SCM ini ya,” ujarnya.
Harsiwi juga menegaskan bahwa SCM siap mendukung program-program PBNU untuk menjangkau masyarakat lebih luas. “Kami ingin agar kerja sama antara SCM dengan PBNU lebih baik lagi dan ada kerja sama yang bisa dibangun di masa-masa yang akan datang, khususnya bagaimana kita mengembangkan Islam yang rahmatan lil alamin di Indonesia dan bagaimana program-program di PBNU bisa kami bantu untuk kami sebarkan ke masyarakat luas,” kata Harsiwi.
Pertemuan ini diharapkan menjadi awal dari diskusi yang lebih mendalam untuk menetapkan langkah konkret ke depan. “Insya Allah, pertemuan silaturahmi ini akan dilanjutkan dengan pembahasan lebih mendalam terkait langkah-langkah konkret yang dapat kita lakukan bersama,” ujar Harsiwi.
Sementara itu, Gus Yahya menekankan perlunya menciptakan standar komunitas dalam penyiaran dan pemberitaan untuk menjaga integritas peradaban Indonesia. “Menurut saya yang sekarang ini dibutuhkan adalah keterlibatan semua pihak dalam suatu wacana yang didiskusikan secara intens mengenai standar-standar komunitas di dalam penyiaran dan pemberitaan. Kita semua tahu ada soal hoaks, konten yang tidak patut, dan lain sebagainya. Kita harus memicu diskusi publik yang lebih intens terkait dengan itu sehingga ke depan kita punya ukuran-ukuran yang lebih jelas,” jelasnya.
(Anisa)