Tegaskan Komitmen Jaga NKRI, Khofifah sebut Muslimat NU sebagai TNU 

0

RISALAH NU ONLINE, SURABAYA- Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, menegaskan peran strategis Muslimat NU dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui sambutannya pada pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU di JatimExpo, Surabaya, pada Senin, (10/02/25).

Khofifah menyebut Muslimat NU sebagai Tentara Nahdlatul Ulama (TNU) yang siap menjadi garda terdepan bersama komponen bangsa lainnya. “Di negeri ini jika ada TNI, Pak Presiden, kami Muslimat adalah TNU, kami Tentara Nahdlatul Ulama. Yang bersama-sama dengan komponen bangsa lainnya siap menjadi garda terdepan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kelakar Khofifah di hadapan Presiden RI, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Jawa Timur, serta perwakilan negara sahabat seperti Konjen Amerika, Australia, dan Jepang.

Mewakili Muslimat NU, beliau menunjukan kesiapan untuk berdedikasi terhadap bangsa dan negara.”Loyalitas kami, dedikasi kami untuk masyarakat dan negara, insyaAllah loyalitas tegak lurus, Pak Presiden, Pak Wakil Presiden,” lanjutnya.

Khofifah kemudian menyoroti peran dan dedikasi Muslimat NU di tingkat internasional melalui Pimpinan Cabang Istimewa yang menjadi juru bicara bangsa Indonesia dalam berbagai kesempatan. “Mereka adalah juru bicara bangsa Indonesia ketika peringatan Syawal di London. Merekalah yang mewakili komunitas Muslim Indonesia menyampaikan pesan-pesan moderasi, toleransi, dan bangunan bagaimana harmonious partnership di antara kita semua,” jelasnya.

Dalam kongres tersebut, Khofifah memaparkan berbagai kontribusi nyata Muslimat NU di bidang sosial, pendidikan, dan kesehatan. Hingga saat ini, Muslimat NU membina 209 panti asuhan, 111 layanan kesehatan, termasuk 49 rumah sakit, serta lebih dari 72.492 majelis taklim di seluruh Indonesia. Selain itu, mereka juga mengelola 16.350 Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), 9.800 TK dan RA, serta hampir 7.000 pendidikan anak usia dini.

Baca Juga :  PCNU Ketapang Kalbar Salurkan Rp125 Juta untuk Palestina melalui LAZISNU PBNU

Beliau menjelaskan tema Kongres kali ini yakni Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian, dan Meneduhkan Peradaban, yang mencerminkan komitmen Muslimat NU dalam memperkuat jati diri bangsa dan kemandirian sosial ekonomi keluarga. “Merawat tradisi adalah pondasi penting untuk menciptakan masyarakat kuat dan berbudaya tinggi. Menguatkan kemandirian adalah salah satu titik terpenting untuk membangun masyarakat dan bangsa,” ujar Khofifah.

“Peran ibu-ibu sangat penting dalam meneduhkan peradaban. Bila ibu-ibu baik, maka dunia akan baik. Tentu harus diiringi dengan bapak yang baik pula,” tutup Khofifah.

(Anisa).

Leave A Reply

Your email address will not be published.