RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Panitia tunggal secara resmi mengumumkan hasil keputusan dewan juri lomba essai santri dan mahasiswa tingkat Nasional tahun 2025 oleh Majalah Risalah NU. ”Alhamdulillah, hari ini (Selasa 25 Februari) panitia dengan resmi mengumumkan hasil lomba essai Nasional,” ujar Ketua Panitia Lomba Jahid Lukman kepada Risalah NU Online saat konfrensi pers di Jakarta, Selasa (25/02).
Dikatakannya, bahwa lomba essai dilakukan dengan beberapa tahapan, dari mulai pendaftaran lomba dan pengiriman naskah sejak 20 Januari – 20 Februari 2025. Kemudian mulai tanggal 22 Februari 2025 dilakukan sidang dewan juri dan hari ini pengumuman lomba. ”Untuk itu, hasil keputusan Dewan Juri bersifat final dan tidak bisa diganggu gugat,” tegas Ustad Jahid.
Pada lomba essai kali ini, lanjutnya, panitia meminta 3 tokoh dan pakar dalam bidangnya masing-masing untuk menjadi dewan juri. 3 dewan juri tersebut adalah KH. Ulil Abshar Abdalla (Ketua PBNU), H. Fajar Wahyu Hermawan (LTN PBNU) dan KH. Musthofa Helmy (Pimred Majalah Risalah NU). ”Jadi, setelah panitia menyeleksi semua naskah yang masuk, dan memilih 30 naskah yang masuk nominasi, dan menyerahkan ke dewan juri untuk finalisasi,” ungkap Ustad Jahid.
Lebih jauh Ustad Jahid mengatakan lomba essai tahun ini diikuti sekitar 60 an peserta dari perguruan tinggi dan pondok pesantren. Dan semua naskah peserta lomba yang sudah diterima panitia menjadi hak paten panitia, sehingga tidak bisa lagi diminta oleh peserta. Karena rencanya, semua naskah essai akan dipublikasikan menjadi sebuah karya buku. ”Insyallah, naskahnya akan kita bukukan,” urainya.
Sebagai informasi kata Ustad Jahid, setelah pengumuman ini, panitia akan menghubungi para pemenang lomba terkait hak dan apresiasi.
”Terimakasih dan sampai jumpa pada lomba essai nasional di tahun berikutnya,” pungkasnya.
Berikut nama-nama pemenang lomba essai santri dan mahasiswa tingkat Nasional tahun 2025 Majalah Risalah NU:
1. Juara 1 atasnama Nadia Zakia dengan judul essai, ”Dilema Tambang NU: Peluang Kemandirian atau Ancaman Integritas?, dari Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta dengan total nilai 184,3.
2. Juarai 2 atasnama Zacky’s Fadlillah dengan judul essai ”Tradisi Sandingan Malam Jumat Legi sebagai Manifestasi Budaya Pandalungan, Telaah Tradisi ke-NU-an dan Egalitarianisme di Lumajang” dari Universitas Nahdlatul Ulama Jakarta, dengan total nilai 180,1.
3. Juara 3 atasnama Sofa Faizatin Nabila, dengan judul essai ”Generasi Muda NU: Pilar Transformasi Ekonomi Digital Menuju Indonesia Emas” dari Universitas Jember, dengan total nilai 172,7.
4. Juara Harapan 1, atasnama Abdul Kholik (HANKAM), dengan judul essai ”Ketahanan Sosial Berbasis Pesantren: Harapan Kepada NU Dalam Memperkuat Keamanan Bangsa” dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dengan total nilai 170,8.
5. Juara Harapan 2 atasnama Aisyah Nurul Aini, Nanda Kartika Putri, Nisaus Sholihah, dengan judul essai ”Mengurai Tuduhan Feodalisme dalam Pendidikan Pesantren”, dari UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan, dengan total nilai 166,2.
6. Juara Harapan 3, atasnama Ummi Kultsum, dengan judul essai ”Dari Langgar ke Layar: Transformasi Sosial NU di Era Digital” dari Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, dengan total nilai 164,8.
7. Juara Harapan 4 atasnama Siti Mushfiroh, dengan judul essai ”NU di Antara Politik Praktis: Harapan dan Tantangan” dari Institut Tarbiyatut Tholabah, Lamongan, dengan total nilai 158,3.
8. Juara Harapan 5 atasnama Rara Kamiliya, dengan judul essai ”Diplomasi NU di Afghanistan; Haruskah Berjuang Sampai Menang?” dari UIN Sunan Ampel Surabaya, dengan total nilai 157,3.
9. Juara Harapan 6 atasnama Syarif Abdurrahman, dengan judul essai ”Mengawali Abad Kedua Nahdlatul Ulama dengan Komunikasi Partisipatif” dari Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, dengan total nilai 155,5.
10. Juara Harapan 7 atasnama Mohammad Lathiful Wahab, dengan judul essai ”Urgensi Visi Solidaritas Nahdhatul Ulama (NU) dalam Merespons Budaya Tik Tok Dance Sebagai Ancaman Online Begging ”, dari Ponpes Daruttauhid Al Hasaniyyah Senori Tuban, Jawa Timur, dengan total nilai 155. (hud)